ISTANBUL ingin belajar dari Aceh mengenai
penanganan pasca bencana, demikian disampaikan Gubernur Istanbul Husyin
Avni Mutlu, dalam pertemuan dengan Gubernur Aceh di Istanbul Turki, Rabu
(28/5/2014).
Husyin Avni
Mutlu, berjanji akan mengunjungi Aceh dalam waktu dekat untuk membahas
lebih lanjut kerjasama antara kedua daerah tersebut. Pertemuan yang
berlangsung dikantor Gubernur Istanbul yang megah dipenuhi ornamen khas
Turki, menelurkan kesepakatan bahwa Aceh dan Turki adalah saudara, oleh
karenanya hubungan baik keduanya yang telah terjalin sejak lama akan
dilanjutkan kembali, demikian kedua gubernur sepakat dalam pertemuan
yang akrab dan penuh persaudaraan ini.
Doto Zaini dalam
sambutannya selain menyampaikan sejarah hubungan Aceh-Turki dimasa
silam, dan peran Turki yang sangat besar dalam masa rehabilitasi dan
rekonstruksi Aceh, juga menyampaikan ajakan kerjasama sister province
Aceh dan Istanbul. Ajakan ini disambut baik oleh Husyin Avni Mutlu, dan
menyampaikan bahwa Istanbul dapat belajar dari Aceh mengenai penanganan
disaster relief (pasca bencana).
Hal ini diperlukan, karena
selain Turki juga daerah rawan bencana, Turki juga sering menampung para
pengungsi dari daerah sekitar ketika negara-negara tetangga mengalami
konflik, seperti saat ini, banyak pengungsi Syiria disana, namun kamp
pengungsian tidak tersedia. Sementara Aceh sendiri dapat belajar banyak
dari Istanbul dalam hal manajemen pemerintahan dan pariwisata.
Moderator pertemuan, Abdullah Hariadi Kusumaningprang (Konsul Jenederal
RI di Istanbul), menyatakan pihaknya siap membantu agar kerjasama ini
dapat terwujud.
Selanjutnya Gubernur Istanbul menyatakan pihaknya
akan segera menulis surat kepada Menteri Luar Negeri Turki untuk
persetujuan kerjasama sister province dengan Aceh. “Setelah sister
province terbentuk maka banyak hal yang dapat dikerjasamakan antara
kedua pihak”, demikian tegas Husyin Avni Mutlu.
Agenda Gubernur
Aceh di Turki dilanjutkan dengan pertemuan dengan mahasiswa Aceh di
Turki pada kamis, 29/05/2012. Hadir 10 orang perwakilan IKAMAT (Ikatan
Masyarakat Aceh Turki) mewakili 120 orang mahasiswa Aceh yang tersebar
di beberapa kota di Turki. Para perwakilan mahasiswa tersebut berdiskusi
terkait beasiswa Pemerintah Aceh. Gubernur berharap kepada mahasiswa
sebagai generasi penerus untuk belajar dengan baik dan pulang ke Aceh
membangun negeri.
"Sumber daya alam Aceh yang melimpah
membutuhkan putera-putera terdidik dari Aceh untuk pengelolaannya, baik
bidang pertanian, peternakan, perikanan dan sebagainya," kata Doto
Zaini. [humasaceh]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar